Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

KALAU CEWEK DOSA, COWOK JUGA DONG?

Kali ini gue pingin banget bahas soal dosa yang ditujukan kepada  seorang cewek yang bekerja, alias wanita karir. Soalnya, waktu itu, pas gue lagi asik-asiknya scrolling instagram, tiba-tiba gue nemu sebuah postingan yang isinya adalah tulisan tentang dosa-dosa cewek yang kerja di luar rumah, diantaranya; dosa karena menatap rekan kerja lawan jenis, dosa karena berjabat tangan dengan tamu atau sesama kolega, dan dosa karena posisi duduk si cewek yang berdekatan atau bersebelahan dengan rekan kerja cowok. Gue pas baca agak ngerasa bingung. Seketika hati gue seolah memprotes; Kok yang dosa cewek doang? Emang cowok nggak? Kenapa gue bilang seperti itu? Ya karena gue ngerasa heran, kenapa yang dicap dosa itu cuma cewek? Terus apa kabar dengan cowok yang udah  jadi suami? Tugas dia kan cari nafkah, dan yang namanya lingkungan kerja itu nggak bakalan jauh dari kegiatan-kegiatan di atas ( salaman, duduk bersebelahan, ngobrol sambil natap ). Kalau itu semua dosa, berarti ...

Kenapa Nggak Boleh?

Semakin bertambah usia, topik pembicaraan yang orang lain kasih ke gue juga makin naik level. Yang asalnya cuma nanya soal nilai hasil Ujian Nasional, sekarang jadi tentang rencana gue ke depan, khususnya setelah lulus dari SMK. Sebenarnya, masih ada pertanyaan umum yang dikasih, seperti; Kamu mau lanjut kuliah? atau langsung kerja? Dan pasti aku jawab; Ya kalau masuk PTN, kuliah. Tapi kalau nggak, kerja sambil kuliah. Terus ada lagi yang nanya; Mau banget kuliah, Neng? Dan gue jawab; Iya, pingin sampe S2, sih. Pada awalnya, emang nggak ada yang salah dengan orang-orang yang ngobrol tentang itu ke gue. Tapi makin sini, mulai ada tuh celetukan orang-orang; baik bapa-bapa, atau ibu-ibu, tua/muda , yang bilang; Ah, cewek mau gimana juga ujung-ujungnya cuma di dapur. Dan parahnya lagi ada yang menyatakan tentang betapa percumanya gue yang punya cita-cita untuk punya pendidikan Master di bidang yang udah gue tentuin. Ya gue kesel aja gitu, emangnya cewek nggak boleh ya punya cita-ci...

Mati Lampu

Beberapa waktu lalu, ada beberapa obrolan warga net yang bikin gue agak  gedek.   One of them is about  mati lampu yang waktu itu sempat jadi perbincangan karena listrik mati di beberapa wilayah Indonesia, khususnya pulau Jawa. Apa yang bikin gue  gedek ? Yaitu ketika gue lagi baca semua komentar di salah satu postingan yang membicarakan soal mati lampu dan topik listrik jadi bahan perdebatan, gue nemu satu komentar dari salah satu pengguna medsos yang bilang; “ Listrik itu adalah penemuan orang kafir! “. Ngeliat komentar macem gitu,  gue kayak;" Ya terus?  ". Gue nggak ngerti, kenapa dia kudu banget ngomong kalo listrik adalah penemuan ‘orang kafir’? lagian kalau dipikir-pikir, hal yang seharusnya dilakukan bukanlah mempermasalahkan tentang ‘siapa pencipta listrik’ itu. Bukan juga soal agama si orang yang menemukan energi listrik. Tapi ini tentang jasa. Ini bener-bener nggak masuk akal, masih ada manusia yang se-julid itu sama agama orang. Kalau boleh ...

Yaudah Sih....

Ngomongin hidup, kadang suka berasa berat. Sebenarnya nggak semua ngerasa kayak gitu sih. Titik beratnya juga kan beda-beda. Kalau ngomongin soal kehidupan dengan orang yang lagi banyak masalah sih ya udah pasti bakalan kerasa berat  -buat dia . Jangankan ngomongin soal hidup, lagi curhat soal si doi yang  begini begitu  aja pasti ujung-ujungnya orang yang lagi diajak ngobrol tuh balik lagi ke topik kehidupannya dia. Saking gatelnya kali ya tuh mulut kalau nggak diungkapin. jadi ya gitu deh, suka nggak nyambung. Terkadang kalau lagi ngobrol dengan orang kayak gitu tuh, suka agak kesel juga sih. Ya maksudnya tuh kan;  Gue lagi curhat soal ini, kenapa lo bahas soal itu?.  Seperti itulah kira-kira perasaan aku kalau kebetulan dihadapkan dengan orang yang gitu modelannya. Suka pingin nyeletuk;  ' Yaudah sih hidup lo ya jalanin aja' . Nggak usah banyak ngeluh! ya maksudnya tuh, cobalah untuk menjalani hidup ini dengan enjoy, dan ikhlas. kalau nggak ikhlas, ...