Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

PKL

Jika gue bisa memilih untuk hidup jadi orang kaya atau sederhana, gue pasti akan milih untuk terlahir di keluarga kaya raya. Karena dengan begitu, uang di rekening gue bisa terisi setiap bulan berkat ditransferin ortu. Dan yang pasti, gue nggak perlu merasa khawatir bakalan kena masa galau gara-gara dompet kosong berisi struk pembayaran. Gue juga bisa minta apa aja ke orangtua supaya mereka mau nurutin apapun yang gue mau, termasuk buat belajar ke luar negeri.  Kalau gue dikasih hidup sebagai orang yang bergelimang harta, nggak lain dan nggak bukan, udah pasti uang itu gue pakai untuk sekolah. Entah itu belajar bahasa di masing-masing negara yang bahasanya ingin gue pelajari, mengikuti berbagai kegiatan pertukaran pemuda ke negara lainnya, atau sekadar jalan-jalan buat menuhin paspor dengan Visa Schengen. Ya intinya, gue mau supaya kelebihan materi itu bisa gue manfaatkan untuk meningkatkan kualitas diri gue sebagai perempuan. Setelah gue selesai membekali diri dengan kualitas dan ...

ANTARA CURHAT DAN NGELUH

What's wrong with human?  Ketika seseorang meminta waktu secara sukarela untuk sekadar menjadi pendengar, namun selama obrolan berlangsung, respon yang dikasih sama si pendengar itu kayak; Ya udah sih, jalanin aja/ Yang sabar ya lo, etc, makin banyak dipraktekin oleh banyak orang. Emang sih nggak ada yang salah dengan beberapa contoh respon yang gue tulis tadi. Tapi yang salah adalah ketika si pendengar ngasih 'buntut' di ujung kalimat itu; Ya udah sih, nggak usah ngeluh/ Jalanin aja, lo ngeluh terus deh.  Like, WHAT? Dear, Human... Bisa nggak sih kalian membedakan mana curhatan dan mana keluhan? Udah gitu, dengan kesalah pahaman para manusia yang buta akan perbedaan curhatan dan keluhan ini, ada beberapa yang menyatakan di saat yang tidak tepat. Saat orang yang lagi bercerita emang benar-benar butuh seorang pendengar. Literally , orang yang jadi lawan bicaranya tuh cuma butuh ngedengerin aja unek-unek orang itu. Paham nggak? Jadi pendengar, bukan menjadi komentator...